Pertanyaan:
Jawaban:
(Di jawab oleh: Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Indonesiy Aljawiy Al Qudsiy حفظه الله تعالى)[MENIT KE 00.10:22]
Demikian pula kasus orang-orang Indonesia, yang mana ABU HAZIM walaupun dia memiliki penyimpangan manhaj tetapi dia tetap mengirimkan para muridnya ke Markiz-markiz Salafiyyun, INI BUKAN JASA DIA TERHADAP SALAFIYYUN, SALAFIYYUN TIDAK HUTANG BUDI KEPADA DIA,
ABU HAZIM DAN PARA MUTA'ASSHIBUN mereka menampakkan diri mereka memiliki jasa terhadap kita karena tetap dia mengirimkan muridnya ke Markiz-markiz Syaikh Yahya dan yang lainnya,
Dan ini kita katakan bahwasanya jasa yang di sebutkan tadi sebagaimana di katakan para pengikutnya: "Abu Hazim berjasa begini, begini...", PENAMPILAN JASA TADI ADALAH BATHIL!!!,
Mereka menggambarkan kepada orang-orang dengan peristiwa ini, bahwasanya kami menghajr Abu Hazim sementara Abu Hazim masih sabar kepada kami, Abu Hazim masih terus mengirimkan murid-muridnya ke Markiz Syaikh Yahya, ini menggambarkan Abu Hazim adalah lelaki yang mulia, lelaki yang sabar, sementara kami inilah yang tergesa-gesa, maka Abu Hazim memiliki jasa yang besar terhadap dakwah salafiyyah dan terhadap salafiyyun???, sementara kami ini yang kasar dan merusak dakwah dan tergesa-gesa??, ITU ADALAH GAMBARAN YANG BATHIL!!!, GAMBARAN YANG PENUH DENGAN TIPU DAYA DARI PARA HIZBIYYUN TADI,
Maka penampilan jasa mereka, mereka menggambarkan itu jasa Abu Hazim, MAKA ITU ADALAH BATHIL SECARA MANHAJ DAN MERUSAK KEIKHLASAN TATKALA MENAMPILKAN JASA-JASA YANG SEPERTI ITU, YANG DI KATAKAN SEBAGAI JASA TERHADAP DAKWAH SALAFIYYAH !!!,
SALAFIYYUN TIDAK TERGESA-GESA DALAM PERISTIWA ABU HAZIM DAN PARA MUTA'ASHSHIBUN, sebagaimana para salafiyyun tidak tergesa-gesa terhadap Muhammad Al Imam dan para Muta'assibunnya,
PARA SALAFIYYUN TELAH BERSABAR TERHADAP MUHAMMAD AL IMAM BERTAHUN-TAHUN,
DAN PARA SALAFIYYUN TELAH BERSABAR TERHADAP ABU HAZIM SELAMA BELASAN TAHUN,
Tetapi memang para hizbiyyun itulah yang justru mereka tergesa-gesa untuk MENCELA, MENCACI MAKI DAN MEMPERGUNAKAN ISTIHSAN yaitu memandang baik suatu perkara tanpa melihat dalil nya dan juga mempergunakan perasaan-perasaan di dalam menilai situasi dan menilai keadaan dan juga mencampurkan antara KEJUJURAN DAN KEDUSTAAN DI DALAM PEMBERITAAN, INTINYA ADALAH MENINGGALKAN KEKOKOHAN DI ATAS THORIQOH SALAFISSHOLEH,
Adapun orang yang dihajr oleh para Salafiyyun, setelah memang dia itu menentang kebenaran, dan menentang hujjah, maka dia itulah yang WAJIB UNTUK BERTAUBAT, DAN WAJIB UNTUK RUJUK KEPADA KEBENARAN, sama saja salafiyyun bersabar kepadanya ataukah menghajr dia,
Kemudian Apabila Alloh menerima taubat orang yang menyimpang tadi, itu adalah taufiq Alloh kepada dia, taufiq Alloh semata, Rohmat Alloh semata, dan karunia Alloh semata,
Bukan karena sikap lembek nya Abu Hazim dan Manhaj dia yang terlalu longgar, dan bukan pula sebagai jasa dari hasil kelembekan Muhammad Arroimiy yang lemah lembut kepada semua pihak, dan dengan manhaj dia yang terlalu longgar,
MESTINYA HIZIB MUHAMMAD AR ROYMI DEMIKIAN PULA HIZIB ABU HAZIM AL INDONESIY Mengambil Faedah dari Kalam Al-Allamah Asy-Syathibiy رحمه الله yang mana beliau mengatakan:
"Bahwasanya kelompok yang selamat mereka adalah Ahlussunnah dan mereka di perintahkan memang untuk memusuhi Ahlul Bida',
Memang itulah tugas kami, orang yang diberi nasihat tidak mau sehingga menjadi Ahlul Bida', kami memang diperintahkan untuk memusuhi,
Karena cinta dan benci, permusuhan dan loyalitas itu di bangun di atas Kesetiaan, Ketaatan kepada Alloh Ta'ala,"
Memang itulah tugas kami, orang yang diberi nasihat tidak mau sehingga menjadi Ahlul Bida', kami memang diperintahkan untuk memusuhi,
Karena cinta dan benci, permusuhan dan loyalitas itu di bangun di atas Kesetiaan, Ketaatan kepada Alloh Ta'ala,"
-thoyyib, sampai pada ucapan Asy-Syathibiy رحمه الله,
"Dan perintah para Ulama untuk menghajr orang-orang yang layak dihajr, itu memang sangat di mungkinkan akan menimbulkan PERMUSUHAN DAN KEBENCIAN, TETAPI YANG DI KRITIK DALAM MASALAH INI, YANG LAYAK DI KRITIK ADALAH ORANG YANG MENYEBABKAN KELUAR NYA ORANG-ORANG TADI DARI JAMA'AH,
jadi bukan kami yang salah tetapi yang layak di kritik adalah orang yang keluar dari jamaa'ah itu, dia di nasehati tidak mau, sehingga dia dihukumi keluar dari jama'ah, maka TIMBULLAH PERMUSUHAN, TIMBULLAH KEBENCIAN, TIMBULLAH PERPECAHAN,
YANG LAYAK DIKRITIK BUKAN KAMI, TETAPI MEREKA LAH YANG LAYAK DIKRITIK KENAPA TIDAK MAU SETIA DI ATAS JALAN YANG LURUS,
DIA DIKRITIK DISEBABKAN APA YANG DIA BUAT-BUAT ITU YAITU DIA MENGIKUTI SELAIN JALANNYA AL MUKMININ,
Jadi bukanlah yang tercela itu semata-mata masalah PERMUSUHAN, ADA PERMUSUHAN YANG BENAR, ADA PERMUSUHAN YANG KELIRU,
Bagaimana akan dicela sementara kami kata Asy Syathibiy, kami di perintahkan untuk memusuhi mereka, sedangkan mereka memang diperintahkan untuk setia kepada kami dan rujuk kepada jama'ah,"
Jadi bukanlah yang tercela itu semata-mata masalah PERMUSUHAN, ADA PERMUSUHAN YANG BENAR, ADA PERMUSUHAN YANG KELIRU,
Bagaimana akan dicela sementara kami kata Asy Syathibiy, kami di perintahkan untuk memusuhi mereka, sedangkan mereka memang diperintahkan untuk setia kepada kami dan rujuk kepada jama'ah,"
-thoyyib, selesai dari Al I'tishom
Intinya adalah kita tidak heran apabila Arroimiy bersikap lembut kepada kita, sebagaimana kita tidak heran apabila Abu Hazim bersikap lembut kepada kita,
TETAPI MEMANG KITA YANG DI WAJIBKAN UNTUK MENGHAJR DIA APABILA DIA MEMANG MEMBANGKANG TERUS-MENERUS YAITU TIDAK MAU TAAT KEPADA KEBENARAN,
BUKAN SETAHUN DUA TAHUN, BERBELAS-BELAS TAHUN, thoyyib, kita memang menjalankan kewajiban kita UNTUK MENGHAJR ORANG² YANG BANDEL SEPARAH ITU, BANDEL, SOMBONG, DAN BERUSAHA MENCARI ALASAN,
SEMENTARA DIA MEMANG DI PERINTAHKAN UNTUK BERTAUBAT, KEMBALI KEPADA KEBENARAN, MENDEKAT KEPADA JAMA'AH, MEMANG ITU KEWAJIBAN DIA, MAKA DIA TIDAK BERJASA KEPADA KITA, BAHKAN DIA YANG MEMANG WAJIB UNTUK KEMBALI KEPADA AL-JAMA'AH,
DEMIKIAN PULA MUHAMMAD ARROIMIY, DIA TIDAK BERJASA, TATKALA DIA MEMBERIKAN TA'ZIYAH KEPADA SYAIKH YAHYA, memang dia yang diwajibkan untuk bertaubat kepada Alloh, kembali kepada kebenaran dan mendekat kepada jama'ah salafiyyun,
Sumber: t.me/dars_syaikh_abu_fairuz
Judul: diambil dari sumbernya.
Diposting & Diedit seperlunya di Blog ini.
Judul: diambil dari sumbernya.
Diposting & Diedit seperlunya di Blog ini.
Nasihat Hizbi Hizbiy Allah Allooh Allaah Shalihin Tahdzir Tahdziran