JS Post by Label

Persamaan Thoriqoh Hizbiyyah yang Ditempuh Ashabu TN bersama Pengikutnya dengan Thoriqoh Hizbiyyah Al Mar'iyyah (Bagian 3)

Al-Ustadz Abu Hanan Utsman As-Sandakaniy .
Sisi persamaan ini diambil dari sela-sela muhadhoroh dan fatwa para ulama Yaman.

Berkata Syaikhuna Hasan Bin Qosim Ar-Roimy حفظه الله tentang Abdurrohman Al-Adany Hizby:

أين من خشية من الله حيث فرق الدعوة السلفية وحمل لواء ذلك رغم النصاحين له، ولكنه ضرب بالنصح عرض حائط ومضى فى شق الدعوة والتأليب مرض القلوب على دماج وشيخ دارها الناصح الأمين

"Di mana dari rasa takut dia (Abdurrohman Al-Adany) kepada Alloh Ketika memecah belah dakwah salafiyyah dan membawa bendera itu, bersamaan dengan itu sangat disayangkan, datang nasihat orang yang menasihatinya, akan tetapi melempar nasihat ke dinding dan terus memecah belah dakwah dan menghimpun orang-orang yang hatinya sakit dalam rangka membangkitkan perselisihan terhadap Dammaj dan Syaikhnya An-Nasih Al-Amin (Syaikhuna Yahya Al-Hajury حفظه الله )?!!!" [Kasyful Qina' hal. 5]

Dalam Ucapan Syaikh Disebutkan 2 Point:

1.0 Abdurrohman Al Adany telah Memecah Belah Dakwah Salafiyyah

Kemudian kata Syaikhuna Hasan bin  Qosim حفظه الله: "Dan diantara usul-usul yang didatangkan/dibawa Abdurrohman Al-Adany:

نقضه لأصل الحرص على الإجتماع ونبذ التفرق والإختلاف ويظهر ذلك جليا كما سبق من احداثه فتن عريضة دامت قرابة تسع سنوات وما زلنا نتجرع مرارتها الى يومنا هذا

"Membatalkan usul semangat menjaga persatuan dan membuang perpecahan dan perselisihan. Dan tampak demikian dengan jelas sebagaimana telah berlalu dari dia, memunculkan fitnah yang meluas selama kurang lebih 9 tahun dan kami masih menelan pahitnya hingga hari ini."

Maka bagaimana dia dengan firman Alloh تعالى:

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا

"Dan berpegang teguhlah kalian semua dengan tali Alloh dan janganlah berpecah-belah."

Bagaimana dia dengan firman Alloh تعالى:

لاَ تَنَازَعُواْ فَتَفْشَلُواْ وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ

"Janganlah kalian berselisih kemudian kalian gagal dan hilang wibawa kalian."

Dimana dia dengan sabda Nabi صلى الله عليه وسلم:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ. إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

"Perumpamaan kaum Mukminin di dalam keadaan mereka yang saling mencintai, saling menyayangi dan saling membantu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam." [Muttafaqun alaihi dari hadits Nu'man bin Basyir]

[Kasyful Qina' hal. 11]

Lihat Bagaimana Kasus Ashabu (pendiri dan pengasuh) dan Para Pembelanya Asrama TN Putri di Indonesia.

Berkata Syaikhuna Hasan bin Qosim حفظه الله:

ثم يقال: هل مساله تربية النساء مسالة طارئة على الدعوة ام لها جذورها في سلف الامة ؟
فان قلنا بانها طارئة ودخيلة على الدعوة فالواجب تركها حفاظا على الدعوة وعلى الاخوة واغلاقا لباب الفرقة والاختلاف ،
وان قلتم ان لها جذورا في عمل السلف الصالح ،
قلنا: قل هاتوا برهانكم إن كنتم صادقين ، وأنى لكم ذلك ، فدونه خرط القتاد ،

"Kemudian dikatakan; Apakah permasalahan tarbiyatunnisa adalah permasalahan yang baru muncul dalam dakwah ataukah mempunyai akar (asal) dari salaful ummah? Maka jika katakan bahwa asrama TN putri adalah masalah baru yang muncul dan disisipkan dalam dakwah, maka yang wajib adalah meninggalkan asrama TN putri dalam rangka menjaga dakwah, dan ukhuwah dan menutup pintu perpecahan dan perselisihan. Dan jika kalian mengatakan bahwa TN punya akar (asal) pada amalan salafus sholih. Maka kami katakan: Datangkan burhan / bukti kalian, jika kalian benar-benar jujur,
Maka bagaimana mungkin kalian terhadap perkara tersebut (bisa mendatangkan bukti)."

Kemudian Syaikhuna Hasan bin Qosim, beliau membawa sebuah ungkapan:

ودونه خرط القتاد

Ungkapan ini dikhususkan terhadap sesuatu yang sulit dan mustahil untuk dibuktikan, bahwa mereka ashabu TN bisa mendatangkan burhan/bukti akan adanya akar salaf dan contoh amalan tersebut dari salaf akan adanya Asrama TN putri tanpa mahrom (model nginap dengan sistem pengasramaan para santri wati atau perempuan dari berbagai daerah dengan berkumpul dalam satu tempat dengan program pembelajaran tertentu dan peraturan tertentu, demi terfokus dalam ibadah yaitu menimba ilmu agama, tambahan pent').

[Al Ij'haaf lima jaa_a fi maqoolo Al inshaaf]

Dan ungkapan ini:

ودون ذلك خرط القتاد، وولوج الجمل في سم الخياط

"Dan lebih rendah dari itu seperti MEMASUKKAN POHON BERDURI DAN ONTA DALAM LUBANG JARUM. (mustahil bagi mereka akan bisa mendatangkan burhan atau bukti dari salaf akan bolehnya asrama TN putri, pent')"

Ungkapan ini biasa di pakai para ulama setelah membawakan ayat dalam rangka menantang untuk mendatangkan bukti akan ucapan dan perbuatan yang diklaim oleh seseorang atau kelompok:

قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

"Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar." [QS.Al-Baqoroh: 111]

Allohu Akbar!!

Hingga akhirnya apa yang dilakukan ketika mereka tidak bisa menunjukkan bukti kebenaran bahwa amalan mereka itu ada salafnya?

Berkatalah para Ashabu TN dan Pembelanya dengan membawa kaidah bathil dengan mengikuti ucapan Abdurrohman Al-Adany Al-Hizby demi mempertahankan dan melariskan bid'ahnya Asrama TN Putri.

Abdurrohman Al Adany Al Hizbiy mengatakan:

أن بعض المسائل العصرية لا يشترط فيها سلف

"sesungguhnya sebagian permasalahan kontemporer (zaman sekarang) tidak disyaratkan padanya salaf." [Lihat Mukhtashor Bayan, hal. 61]

Kemudian diikuti oleh para Ashabu TN, dimana ungkapannya mereka berempat berbeda-beda namun BERPOROS PADA SATU keinginan: "ASRAMA (TN) PUTRI TANPA MAHROM TIDAK MESTI Ada Salafnya."

1. ABU ARQOM هداه الله: "APAKAH DENGAN TIDAK ADANYA PONDOK WANITA (TN) DIZAMAN SALAF MENJADIKAN PONPES WANITA ITU BIDAH." [Hal. 91 buku TN: Hukum Pondok Wanita]

2. ABU HAZIM هداه الله: "TIDAK SEMUA YANG DIZAMAN NABI صلى الله عليه وسلم (SALAF) TIDAK ADA BERARTI TIDAK BOLEH DILAKUKAN DIZAMAN KITA." [https://t.me/MARKIZTORAUT/1190]

3. ASNOER هداه الله: "TIDAK MESTI SETIAP YANG TIDAK ADA SALAFNYA PASTI BID'AH." [https://t.me/majelis_hombiz/4972]

4. ABDUL A'LA Lamongan هداه الله: "TIDAK ADA DI ZAMAN SALAF BUKAN DALIL UNTUK MENGECUALIKAN." [Hal. 88 Risalah Menghentikan kedzaliman kaum Buhut]

[Lihat telegram Fawaid_ Sulteng.]

Dan akan ada bantahan khusus terhadap kaedah ini. (In sya Alloh).

Sebagai nasihat pada point pertama untuk menjaga ukhuwah dan dakwah salafiyyah untuk meninggalkan dan menutup asrama TN putri tanpa mahrom, sebab ini yang akan menghantar pada perpecahan.

Dan Syaikhuna Hasan bin Qosim berkata:

فيا اخي قد ترك الحسن بن علي رضي الله عنه الخلافة حقنا للدماء وسدا للخلاف ،فهلا ترك أخانا أبا حازم ماهو عليه من هذا الأمر حفاظا على الأخوة والدعوة واستجابة لنصائح المشايخ الفضلاء ، والله عز وجل يقول (( وإذا جاءهم أمر من الأمن أو الخوف أذاعوا به ولو ردوه إلى الرسول وإلى أولي الأمر منهم لعلمه الذين يستنبطونه منهم )) ...الاية ،

بل إن الأخذ بنصائح أهل العلم في هذه المساله يعد من توقير أهل العلم ومن 'معرفه الشخص لحق أهل العلم علينا ،وصدق رسول الهدى صلى الله عليه وسلم القائل: (( ليس منا من لم يرحم صغيرنا ويوقر كبيرنا ويعرف لعالمنا حقه )) رواه احمد من حديث عبادة رضي الله عنه

"Wahai saudaraku, Hasan bin Ali رضي الله عنه‎ meninggalkan khilafah (kepada Mu'awiyah) dalam rangka menahan pertumpahan darah, dan menutup pintu perpecahan, mengapa tidakkah abu Hazim tinggalkan apa yang dia berada diatasnya berupa perkara ini (asrama TN putri) dalam rangka menjaga ukhuwah dan dakwah, sekaligus menerima seruan atas nasihat para masyaikh yang memiliki keutamaan.

Dan Alloh تعالى telah berfirman:

وَإِذَا جَاۤءَهُمۡ أَمۡرࣱ مِّنَ ٱلۡأَمۡنِ أَوِ ٱلۡخَوۡفِ أَذَاعُوا۟ بِهِۦۖ وَلَوۡ رَدُّوهُ إِلَى ٱلرَّسُولِ وَإِلَىٰۤ أُو۟لِی ٱلۡأَمۡرِ مِنۡهُمۡ لَعَلِمَهُ ٱلَّذِینَ یَسۡتَنۢبِطُونَهُۥ مِنۡهُمۡۗ وَلَوۡلَا فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَیۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهُۥ لَٱتَّبَعۡتُمُ ٱلشَّیۡطَـٰنَ إِلَّا قَلِیلࣰا

"DAN APABILA DATANG KEPADA MEREKA SUATU BERITA TENTANG KEAMANAN ATAUPUN KETAKUTAN, MEREKA LALU MENYIARKANNYA. Jikalau mereka menyerahkannya kepada Rosul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau bukan karena karunia dan rahmat Alloh kepada kamu, tentulah kamu mengikuti syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu)." [QS. An-Nisa: 83]

Bahkan mengambil nasihat para ahli ilmi dalam permasalahan ini termasuk pemuliaan terhadap ahli ilmu dan dari pengenalannya seseorang terhadap haknya para ahli ilmi, dan telah benar Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ

"Bukan termasuk dari golongan kami orang yang tidak bisa mengasihi anak kecil dari kami dan tidak memuliakan orangtua kami, dan tidak mengerti hak alimnya." [Diriwayatkan Imam Ahmad dari hadits Ibadah bin Shomit.]

[Al Ij'haaf limaa jaa_a fi maqooli Al_Inshaaf.]

Berkata Syaikhuna Abdul Ghani Al-Umari حفظه الله dalam audio:

الأن الدعوة فى اندونيسا ستتمزق وتتفرق وسببها هذا المعهد للنسوان....مشكلة

"Sekarang dakwah di Indonesia akan bercerai-berai dan terpecah dan sebabnya adalah ma'had tarbiyatun nisa, ini adalah problematika pada dakwah." [Selesai penukilan.]

Di mana rasa takut kalian kepada Alloh wahai para Ashabu TN dan Para Pembelanya dari ushul pokok ahli sunnah ini untuk menjaga persatuan dan ukhuwah dan meninggalkan perpecahan.

Berkata Syaikhuna Hasan Bin Qosim حفظه الله:

نرجع الى الأصل الذي هو الإجتماع وعدم الفرقة وقد حصل من ذلك تقطع الأخوة، نهدم هذا على الشأن نحقق مصلحة تربية النساء، لا يقوله العاقل

"Kembali kepada asal yaitu menjaga persatuan dan tidak berpecah, dan telah terjadi dari itu pemutusan hubungan ukhuwah, kita menghancurkan asal ini, atas perkara ingin mewujudkan maslahah tarbiyatunnisa, dan orang yang berakal tidak akan mengatakannya." [Muhadhoroh terakhir beliau di markiz Bengkulu.]

Hati-hati diri kalian menjadi sebab dan melakukan upaya membuat perpecahan dalam barisan dakwah salafiyyah, karena itu adalah sebesar-besar sifat dari ahli bid'ah.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله:

كان من أصول أهل السنة والجماعة لزوم الجماعة

"Dan termasuk dari Ushul pokok ahli Sunnah Wal jama'ah, komitmen dan tetap di atas jama'ah (yang mencocoki Al haq dengan apa yang Rosululloh صلى الله عليه وسلم dan para sahabatnya berada di atasnya, dan siapa yang mengikuti mereka dengan baik)." [Majmu Al_Fatawa 28/128]

Berkata Imam Ibnul Qoyyim رحمه الله:

وكان التنازع والإختلاف أشد شىء على رسول الله

"Pertikaian dan perselisihan adalah sesuatu yang paling keras (dibenci) atas Rosululloh صلى الله عليه وسلم." [I'lam Al_Muwaqqi'in 1/354.]

Soal yang kami ajukan pada ulama:

[1/1 20:18] :ابو حنان عثمان السندكاني
 السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة. احسن الله اليك يا شيخنا
هل صحيح هذا من كلام شيخنا العلامة الناصح الأمين يحي بن علي الحجوري حفظه الله تعالى: تكفيني حزبية عبد الرحمن العدني أنه يفرق دعوة السلفية فى بلاد اليمن وغيرها

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh: Ahsanallahu ilaika ya syaikhana. Apakah ucapan dari Syaikhuna An-Naashihul Amin Yahyaa Al-Hajury حفظه الله shohih bahwa: "Cukup bagiku akan hizbiyyahnya Abdurrohman Al-Adany bahwasanya dia memecah belah dakwah salafiyyah di negeri Yaman dan selainnya?""

Berkata Syaikhuna Abu Hatim Yusuf Al-Jazairy حفظه الله:

[15/1 20:47] :الشيخ يوسف
قال تعالى: (وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ إِلَّا مَن رَّحِمَ رَبُّكَ ۚ وَلِذَٰلِكَ خَلَقَهُمْ ۗ)
قال البغوي رحمه الله: (وحاصل الآية : أن أهل الباطل مختلفون ، وأهل الحق متفقون ، فخلق الله أهل الحق للاتفاق ، وأهل الباطل للاختلاف)

والادلة والآثار السلفية كثيرة في بيان ان من أشد أوصاف أهل البدع هو : الفرقة وسعيهم فيها. ولهذا سُموا أهل البدعة والفُرقة كما ان من أوصاف أهل الحق : الجماعة وسعيهم في الاجتماع على السنة. ولهذا سُمّوا أهل السنة والجماعة

قال شيخ الاسلام رحمه الله: (البدعة مقرونة بالفرقة، كما أن السنة مقرونة بالجماعة؛ فيقال: أهل السنة والجماعة، كما يقال: أهل البدعة والفرقة). "الاستقامة"(1/ 42)

وقال رحمه الله: (ونتيجة الجماعة: رحمة الله ورضوانه وصلواته، وسعادة الدنيا والآخرة وبياض الوجوه، ونتيجة الفرقة: عذاب الله ولعنته، وسواد الوجوه وبراء الرسول منهم)."الفتاوى"(1/ 17)

"Alloh تعالى berfirman:

ولا يزالون مختلفين إلا من رحم ربك ولذلك خلقهم

"Mereka senantiasa berselisih kecuali siapa yang dirahmati Rabbmu, dan untuk itulah mereka diciptakan."

Berkata Al Baghowi رحمه الله: "Kesimpulan ayat: Sesungguhnya ahli bathil mereka berselisih, dan ahlul haq senantiasa bersatu, maka Alloh menciptakan ahlul haq untuk bersatu dan ahli bathil untuk berselisih. Dalil dan atsar salafiyyah sangat banyak dalam penjelasan bahwa dari pensifatan yang paling kuat terhadap ahli bid'ah adalah berpecah dan upaya mereka dalam perpecahan, karena itulah mereka dinamakan ahlu bid'ah dan ahli furqah (perpecahan). Sebagaimana sifat yang sangat kuat terhadap ahli haq adalah komitmen dengan jama'ah (mereka yang berpegang teguh kepada kebenaran sesuai pemahaman salaful ummah dan mengikutinya) dan upaya mereka untuk berkumpul di atas sunnah, karena itulah mereka di namakan ahli sunnah dan jamaah."

Berkata Syaikhul Islam رحمه الله: "Bid'ah digandengkan dengan furqoh/perpecahan sebagaimana sunnah digandengkan dengan jama'ah, maka dikatakan ahli sunnah wal jama'ah, sebagaimana dikatakan Ahlul bid'ah dan ahlul furqoh." [Al-Istiqomah 1/42.]

Dan beliau juga berkata: "Hasil bagi jama'ah: rahmat Alloh, keridhoan dan sholawatnya, kebahagian di dunia, dan akhirat dan wajah mereka putih, dan hasil bagi perpecahan adalah adzab Alloh, laknat Alloh, wajah mereka hitam, dan Rosululloh berlepas diri dari mereka." [Al-fatawa 1/17]."

[Selesai penukilan]

2.0 Abdurohman Al-Mar'i Membangkang terhadap Nasihat dari Para Ulama yang Menasihatinya

Berkata Syaikhuna Hasan Bin Qosim حفظه الله tentang Ashabu TN:

وحقيقتة هذه المسالة أخذت اكبر هجمها وذلك لعناد بعض اخواننا القائمين على هذا الأمر اصلحهم الله

"Dan perkara sebenarnya bahwa permasalahan tarniyatunnisa telah menjadi besar. Dan itu disebabkan karena penentangan (pembangkangan terhadap Al Haq) dari sebagian saudara kami yang mendirikan atas asrama TN putri, semoga Alloh memperbaiki keadaan mereka." [Muhadhoroh terakhir di Bengkulu Markiz Abu Turob.]

Juga beliau berkata:

والذي اراه ان نصيحة الشيخ محمد مانع عافاه الله وشفاه للاخ ابي حازم كافية وافية لو تعقل واغلق الباب لا راح واستراح ولما وصل الامر الى ماوصل اليه الان ، والله المستعان

فخلاصة القول ان ابا حازم غفر الله لنا وله مخطئ في تجلده وإصراره على هذه المسأله رغم نصيحة عدد من الأخوة المشايخ له والأخوة الاساتذة هناك بترك هذا الامر

"Dan apa yang aku melihatnya bahwa nasihat Syaikh Muhammad Maani' (semoga Alloh menyembuhkan dan memberikan kesehatan pada beliau) terhadap Abu Hazim cukup, dan sempurna. Seandainya dia mau berpikir, dan menutup pintu (fitnah) tentunya ia akan tenang dan lega. Dan tentunya tidaklah akan sampai terjadi atasnya apa sekarang terjadi (karena sebagian ustadz memvonis mubtadi terhadapnya) Wallohu must'an...

Maka kesimpulannya bahwa abu Hazim (semoga Alloh mengampuni kami dan untuknya) keliru akan sikap mati-matiannya dan terus menerusnya atas permasalahan ini (asrama TN putri), dengan sangat disayangkan banyaknya nasihat dari para masyaikh dan ustadz terhadapnya di sana untuk meninggalkan perkara ini (asrama TN putri)."

[Al_Ij'haaf Limaa ja_a fi maqal Al_Inshaf.]


Dan beliau juga berkata:

وكان الواجب عليهما الأخذ بما نصح به الشيخ محمد وأبانه
فهو رعاه الله أهل للرجوع إليه في مثل هذه الأمور

"Bahkan yang wajib bagi mereka berdua adalah untuk menerima apa yang dinasihati oleh Syaikh Muhammad dan apa yang beliau telah jelaskan. Padahal Beliau -Semoga Alloh tetap menjaganya- adalah termasuk orang yang pantas dijadikan sebagai rujukan (tempat kembali) dalam permasalahan semisal ini." [https://t.me/Fawaid_SyaikhMuhammadMaane]

Berkata Syaikhuna Muhammad bin Mani' حفظه الله:

الرجل لايقبل النصح نصحه الشيخ أبوعمرو الحجوري والشيخ عبدالله الإيراني والشيخ حسن بن قاسم ونصحته كذلك مع إخواني المشايخ ولم يرفع بالنصيحة رأسا بل انقلب كأنه لايعرفنا ولانعرفه وهذا الكلام مختصر فيما على الرجل من المؤاخذات وأسأل الله ان يهديه لضبط السير على طريقة أهل السنة في العلم والعمل فإن الله تعالى - مانصر أهل السنة الا بالاستقامة على السنة في العلم والعمل والله الموفق

"Orang ini tidak menerima nasihat, telah menasihati dia Syaikh Abu 'Amr Al Hajury dan Syaikh Abdulloh Al Iryaniy dan juga Syaikh Hasan bin Qosim, demikian juga Akupun telah menasihati, serta saudara-saudaraku dari kalangan para Syaikh yang lain, namun dia tidak mempedulikan nasihat. Bahkan seakan-akan dia tak mengenal kita dan kita juga tak mengenalnya.

Ini adalah perkataan yang ringkas berkaitan dengan beberapa kritikan terhadap orang ini, kita mohon kepada Alloh untuk memberi hidayah (petunjuk) kepadanya, agar dia memperbaiki jalan di atas metode Ahlus Sunnah baik dalam Ilmu ataupun amalan, karena sesungguhnya Alloh Ta'ala tidak akan menolong Ahlus Sunnah kecuali dengan keistiqomahan diatas Sunnah baik dalam Ilmu ataupun amalan, والله الموفق." [https://t.me/Fawaid_SyaikhMuhammadMaane]

Berkata Syaikhuna Al-Allamah An-Nashihul Amin Yahya Al-Hajury حفظه الله:

إلا أني أرى والله أعلم وأظن هذا قد كررته النصح لأخينا أبي حازم حفظه الله أن هذا بهذا التوسع ما دام أن إخوانه قد نصحوه وانتقد عليه هذا يتجافى عنها

جانب مسألة يعني إيواء النساء وكذا تجافى عن هذا

أولا: يعني لما قد حصل مثلا
ثانيا: أيضا لما قد حصل من النصح
ثالثا: لما قد يترتب على ذلك مما قد يحصل مثلا يعني بعض الأخطاء ما كان من هذه المعاني

"Hanya saja aku melihat -wallohu a'lam-, dan aku menduga perkara ini telah ku ulang-ulang sebagai nasihat untuk saudara kita abu hazim -hafizhohullah-, bahwa tarbiyatun nisaa' (TN) dengan bentuk yang meluas seperti ini, selama saudara-saudaranya telah menasihatinya dan mengkritiknya dalam masalah ini, hendaklah dia menjauhinya yaitu masalah menampung para wanita (TN), hendaknya dia menjauhi perkara ini.

Pertama: yaitu karena apa yang telah terjadi.

Kedua: karena apa apa yang telah diberikan berupa nasihat.

Ketiga: karena apa apa yang timbul sebab perkara itu, misalnya; sebagian kesalahan-kesalahan dan yang seterusnya."

[Lihat telegram MARKIZ TORAUT]

Dan juga berkata Syaikhuna Abdul Ghony Al Umariy حفظه الله: "Dan perkara ini, masalah Tarbiyatun Nisa' ketika aku berada bersama kalian di Indonesia, kami telah berdialog tentang perkara ini dan kami telah mengetahuinya lebih dekat. Dan masalah ini aku tidak mengetahui dari salaf bahwa keberadaannya dahulu ada pada mereka, bahwasanya orang-orang membawa putri-putri dan istri-istri mereka ke tempat yang jauh dan meninggalkan mereka di sana untuk menuntut ilmu beberapa bulan dengan tanpa adanya mahrom, ini bukanlah dari petunjuk salaf.

Dan sebaik-baik perkara adalah yang telah berlalu di atas petunjuk dan sejelek-jelek perkara adalah perkara muhdats lagi bid'ah (di dalam agama).

وخير الهدي هدي رسول الله صلى الله عليه وسلم

"Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rosululloh صلى الله عليه وسلم."

Kalaulah seorang wanita di negeri kafir, kemudian hijroh lalu kamu tidak mendapatkan untuknya tempat maka tidak mengapa, dia tinggal di masjid, di sini darurot, di sini darurot, Alloh عز و جل melarang Rosul-Nya صلى الله عليه وسلم untuk dikembalikan para wanita mu'minat ke negeri kafir, jika keberadaannya di negri kafir lalu ia hijroh maka sepantasnya untuk menerimanya, ia tinggal di masjid, ia menuntut ilmu, dan saudara-saudaranya memperhatikan kebutuhan-kebutuhannya, dan hendaknya di antara mereka ada perantaranya para wanita, adapun dengan metode ini maka tidak, terkadang ia sakit, terkadang mereka meninggalkannya sebulan, dua bulan, tiga bulan, dengan alasan Tarbiyatun Nisa', empat bulan tidak mengunjunginya keluarganya dan ia tidak mengunjungi mereka, dan ia jauh dari mereka dengan seukuran jarak (bolehnya) mengqoshor (sholat), saya menasihatkan untuk meninggalkan ini.

Kamu membuka marakiz (markiz-markiz) ilmu dan orang-orang datang, datang wanita dan mahromnya bersamanya, ketika ia membutuhkan kepada sesuatu ada mahromnya, kalau ia sakit maka keberadaan mahromnya ada, yakni apakah masuk akal bahwa seorang wanita tinggal di suatu tempat dua bulan atau tiga bulan dengan tanpa membutuhkan kepada sesuatupun?, tidak boleh tidak, ia akan keluar, ia sakit, ia inginkan sesuatu.

Oleh karena ini aku nasihatkan saudara-saudaraku untuk meninggalkan perkara ini, sampai tidak meluas padanya, dan terkadang, yakni saya tidak mencela pada saudara-saudaraku bahwasanya mereka yakni terjadi…., akan tetapi kesimpulan bahwasanya kita mengikuti Al-Kitab dan As-Sunnah dan kita berjalan di atas petunjuk salaf رضی اللہ عنھم, kita berjalan di atas jalan mereka, apa yang salaf berjalan padanya maka kita berjalan di atas jalannya mereka, dan kita tidak mengadakan sesuatu (perkara baru)pun dari kita, dan aku menasihatkan para saudara untuk saling memberi nasihat di antara mereka yakni dengan hikmah dan lembut serta menjelaskan dalil.

Aku memohon kepada Alloh untuk memberikan taufiq kepada kami dan kalian kepada setiap kebaikan.

[https://ashabulhadits.wordpress.com]

2.1 Bukti Penolakan dan Pembangkangan  Ashabu Asrama TN Putri Tanpa Mahrom terhadap Nasihat Para Ulama

1. Pertama
Kejadian ketika Abu Hazim هداه الله pergi umroh dan ziaroh ke rumah Syaikh Yahya Al-Hajuriy حفظه الله di Mekah. Maka Syaikh Yahya dimintai nasihat tentang kritikan dari Syaikh Muhammad bin Mani' حفظه الله kepada Abu Hazim, maka setelah keluar nasihat nasihat dari Syaikh Yahya maka Abu Hazim tidak puas dengan nasihat tersebut maka dia pergi kepada ulama di Mekah dan Madinah bertanya masalah hukum Tarbiyatun Nisa yang mereka dirikan, dimana fatwa yang membolehkan tersebut disebarluaskan, padahal ulama yang ditanya tersebut Majhul tidak dikenal. [lihat dalam buku yang ditulis Abu arqom tarbiyatunnisa, hukum pondok pesantren hal 67-74]

Maka atas kejadian ini maka perkataan Syaikh Abu Abdissalam Hasan bin Qosim Ar-Roimiy حفظه الله di atas; jelas yang dimaksud keras kepala oleh syaikh adalah Abu Hazim هداه الله.

Berkata Syaikhuna Abu Abdissalam Hasan bin Qosim Ar-Roimiy حفظه الله: "kesombongan yang sangat nyata, keras kepala yang sangat nyata yaitu orang yang mengumpulkan fatwa-fatwa dari al-majhulin dari orang yang sebenarnya tidak dikenal adalah ulama ahlussunnah karena hanya ingin menguatkan program yang sedang dia laksanakan, menguatkan apa yang dia maukan."

Sangat jelas yang dimaksud oleh Syaikh tersebut adalah Abu Hazim Muhsin Magetan هداه الله dan Abu Arqom هداه الله yang tidak terima atas kritikan Syaikh Muhammad bin Mani' حفظه الله terhadap mereka.

Dengarkan secara lengkap audio nasihat dari Syaikh Abu Abdissalam Hasan bin Qosim Ar-Roimiy حفظه الله, maka bukti yang kuat, yang di maksud oleh Syaikh tidak menerima nasihat adalah Abu Hazim هداه الله dan Abu Arqom هداه الله.

unduh audio: https://t.Me/mengikuti_jejak_salaf/1635

2. Kedua
Abu Hazim mengatakan asrama tn putri tanpa mahrom tidak akan bubar sampai hari kiamat. [https://t.me/Assunnah_Takalar/5695]

3. Ketiga
Ucapan Abdul A'la Lamongan: "Adapun nasihat agar meninggalkan TN maka tidak harus diterima, sebab tidak ada seorangpun yang wajib diambil ucapannya selain Rosululloh, setiap ucapan selain beliau boleh diambil dan boleh tidak, tergantung kadar isi kebenarannya." [lihat dalam artikelnya: menghentikan kezaliman kaum buhut...]

4. Keempat
Ucapan Adib Bahmeid bahwa dia akan mempertanggungkan jawaban akan masyru'iyah TN di Akhirat.
___

Bahkan seandainya dijelaskan kepada mereka sebagaimana yang mereka tuntut, dari sisi mana bid'ahnya asrama TN putri tanpa mahrom, mereka tidak akan terima dan tidak akan membenarkan hujjah para ulama (kecuali siapa yang Alloh inginkan hidayah kepada hamba hambanya.)

Alloh تعالى berfirman tentang bagaimana keadaan ahli bathil dan ahli ahwa:

وَلَوْ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتَٰبًۭا فِى قِرْطَاسٍۢ فَلَمَسُوهُ بِأَيْدِيهِمْ لَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِنْ هَٰذَآ إِلَّا سِحْرٌۭ مُّبِينٌۭ

"Dan sekiranya Kami turunkan kepadamu (Muhammad) tulisan di atas kertas, sehingga mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, niscaya orang-orang kafir itu akan berkata, "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata."" [QS. Al-An'am: 7]

Dan juga Alloh تعالى berfirman:

وَقَالُوا۟ مَهْمَا تَأْتِنَا بِهِۦ مِنْ ءَايَةٍ لِّتَسْحَرَنَا بِهَا فَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ

"Mereka berkata: "Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir kami dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu."" [QS. Al-A'raf: 132]

Mereka dari kalangan ahli bathil dan ahli ahwa sedikit sekali mau menerima nasihat yang Haq.
Dan kapan seseorang terbelenggu dengan hizbiyyah maka dia akan menolak al Haq.

Berkata Syaikhuna Al-Allamah Yahya Al-Hajury حفظه الله:

فمهما كان وهم ما زالوا مستمرين فى العصبية الحزبية لقومهم مما أدى بهم الى إباء الحق والبعد عنه

"Maka bagaimanapun juga, selama mereka masih terus-menerus diatas fanatisme hizbiyyah terhadap kaum mereka, maka ini termasuk dari perkara yang akan mengantar mereka enggan terhadap Al haq dan semakin jauh darinya.." [Adh'rar Al-Hizbiyyah hal. 15]

Demikianlah keadaan ahli bathil dan ahli Ahwa, mereka tidak akan tunduk kepada Al Haq walaupun nasihat sudah berulang kali disampaikan.

Berkata Syaikhuna Al-Allamah Yahya Al-Hajury حفظه الله:

نصحناه وما قبل النصح بل ما زدادوا إلا عتوا ونفورا

"Kami menasihatinya, dan dia tidak menerima nasihat, bahkan tidaklah mereka kecuali semakin bertambah pembangkangan dan antipati (perasaan tidak suka dan penolakan) terhadap nasihat." [An-Nush wat-Tab'yiin hal. 15]

Dan begini pula keadaan orang-orang hizbiyyin sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Al-Allamah Ahmad An-Najmi رحمه الله dalam Al-fatawa Al-Jaliyyah 2/30 beliau membacakan firman Alloh:

وَلَئِنْ أَتَيْتَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ بِكُلِّ ءَايَةٍ مَّا تَبِعُوا۟ قِبْلَتَكَ ۚ

"Sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu." [QS. Al-Baqoroh 145]

Dan inilah yang terjadi akibat tidak menerima nasihat para ulama, lahirlah hizbiyyah.

Berkata Imam Ibnul Baththoh رحمه الله:

اعجاب صاحب الرأي برأيه للإنفصال والتفريق مع عدم قبول الحق هذا سبب تولد الأحزاب

"Kekaguman shohibu ro'yu dengan pendapatnya untuk berpisah dan memecah belah, disertai dengan tidak mau menerima nasihat berupa al haq, ini sebab akan melahirkan al-ahzab (kelompok yang menyelisihi manhaj Nabi صلى الله عليه وسلم dalam memerangi dakwah salafiyyah dan menentang al-haq)." [Al-Ibanah Al-Kubro 1/26-27]

Dan inilah sifat dari Abdurrohman Al-Hizby dan para pengikutnya:

عناد للحق والتمادي فى الباطل

Membangkang terhadap Al Haq dan terus menerus dalam kebathilan.

Berkata Al-Imam Al-'Irooqy رحمه الله:

وإنما يكون عنادا إذا علم الحق وخالفه

"Hanya saja seseorang dikatakan pembangkang, jika dia mengetahui Al haq kemudian ia menyelisihinya." [At-Taq'yiid wal-Idhoh 1/157.]

Alloh تعالى berfirman tentang keadaan orang seperti mereka:

إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ وَمَا تَهْوَى ٱلْأَنفُسُ ۖ وَلَقَدْ جَآءَهُم مِّن رَّبِّهِمُ ٱلْهُدَىٰٓ

"Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Robb mereka." [QS. An-Najm: 23]

Maka tatkala Abdurrohman Al-Adany tidak menerima nasihat para ulama yang berisi hujjah dan burhan, yang mereka lemah untuk membantahnya secara ilmiah, dan tidak mau kembali pada Al Haq, pembangkangan, melontarkan syubhat, akhirnya diapun divonis hizby dan juga para pengekornya.

Adapun para pengekornya dan pembelanya juga divonis sebagai hizbiyyun, sebagaimana yang dikatakan oleh dikatakan oleh Syaikhhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله:

والجاهل عليه أن يرجع ولا يصر على جهله ولا يخالف ما عليه علماء المسلمين فإنه يكون بذلك مبتدعا جاهلا ضالا

"Adapun orang yang jahil, yang wajib atasnya adalah kembali pada al haq, dan tidak terus-menerus di atas kejahilannya, dan tidak menyelisihi apa yang ulama kaum muslimin berada di atasnya (berupa Al haq yang mencocoki Al Qur'an dan as Sunnah dengan pemahaman salafus sholih, bukan hanya sekedar buah pendapat dan pemikiran ulama, pent'), maka dia dengan hal tersebut menjadi seorang mubtadi', jahil dan orang yang sesat." [Majmu' Al fatawa 7/762]

Dan orang-orang pembangkang dari nasihat para ulama Yaman untuk segera meninggalkan dan menutup Asrama TN Putri tanpa mahrom, yang muhdats dan apalagi membuat perpecahan di antara ikhwah, maka tidak ada satupun burhan yang akan menguatkan mereka akan bolehnya asrama TN putri.

Benarlah seorang penyair mengatakan :

مَن عانَدَ الحَقَّ لَم يَعضُدهُ بُرهانُ

"Siapa yang membangkang terhadap Al haq, maka burhan (bukti) tidak akan menguatkannya."

وَلِلهُدى حُجَّةٌ تَعلو وَسُلطانُ

"Dan bagi petunjuk itu punya hujjah yang tinggi, begitu pula kekuatannya."


Mereka ini tidak mengerti akan manhaj salaf, dalil-dalilnya jelas, dan kebenaran jelas akan bid'ahnya asrama TN putri tanpa mahrom.

Ada sebuah bait syair yang berbunyi:

الشمس حق والعيون نواظر *** ولكنها تخفى عن العميان

"Matahari benar-benar ada dan bisa dilihat oleh mata.
Hanya saja orang-orang yang buta tidak bisa melihatnya."

Akhir Kata:
Debu kebathilan dari syubhat ashabu asrama TN putri dan para pembelanya tidak akan mampu menutupi gunung kebenaran.

Benarlah sebuah ungkapan :

هيهات أن تستطيع الكلاب دفن الجبال، ولا ما تثيره الكلاب من غبار أن يغطي الشمس الواضحة في النهار

"Alangkah jauhnya bahwa anjing-anjing akan mampu untuk mengubur gunung, dan apa yang dihamburkan oleh anjing-anjing itu berupa debu, tidak akan mampu menutupi matahari yang bersinar terang di siang hari."

Alloh تعالى berfirman:

أَلَیۡسَ مِنكُمۡ رَجُلࣱ رَّشِیدࣱ

"Tidak adakah di antara kalian orang yang pandai (yang bisa menggunakan akalnya)?" [QS. Hud: 78]
_______________________________
Bersambung.....in sya Alloh

Abu Hanan As-Suhaily
13 Jumadil akhir 1443 - 15/1/ 2022

Sumber:  t.me/Nashihatulinnisa/8523
Diposting & Diedit seperlunya di Blog ini.
Judul: dari Sumbernya dengan sedikit perubahan.
qasim dirohmati keridhaan darurat negri arqam nasroni Rabb rab rob ilmiyyah taurot Baththah shahibu ra'yu shalawatnya Muhadharah muhadhoroh iryany salafiyyah istiqamah baghawi baghowiy tarbiyatun nisa raimiy abdurrahman adeniy salafiyah nasehat hajuriy hajury shalih salafus mahram inshof baqarah kaedah batil rasul setan Ashabu ahlis ahlu ukhuwwah ahlus syaithon qayyim
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال