JS Post by Label

Persamaan Thoriqoh Hizbiyyah yang Ditempuh Ashabu TN bersama Pengikutnya dengan Thoriqoh Hizbiyyah Al Mar'iyyah (Bagian 14)

Al-Ustadz Abu Hanan Utsman As-Sandakaniy .
Titik persamaannya:

حب التصدر والتعالم والتحذلق والتفاخر بجهده.

"Senang tampil, sok alim, dan sok hebat dan merasa bangga dengan karyanya."

Lihat Thoriqoh Hizbiyyah Al-Mar'iyyah

Berkata Muhammad Al-Imam Al-Hizby Al-Mubtadi dalam muqodimmah kitabnya (yang penuh dengan kaidah-kaidah yang sesat yang telah dibantah para ulama):

فقد خرج كتابي الإبانة عن كيفية التعامل مع الخلاف بين اهل السنة بطعبة الأولى فكتب الله له القبول فطار كل مطار وانتشر فى القرى والأمصار ومن لم يحصل على نسخة منه مطبوعا قام بتصويره واقتنائه اما من الكتاب نفسه وإما من موقعنا على شبكة المعلومات ومن لم يحصل على ذا ولا ذلك طلب ممن معه الكتاب الإعارة رثما يكمل القراءة كما اخبرني بذلك غير واحد...

"Telah keluar kitabku "Al ibanah" tentang bagaimana bermuamalah ketika khilaf diantara ahli sunnah wal jama'ah dengan cetakan pertama, maka Alloh telah menetapkan untuk buku tersebut penerimaan, maka tersebar luaslah pada setiap bandara (untuk dikirim) dan tersebar pada setiap desa dan kota, dan siapa yang tidak mendapatkan cetakan tersebut, maka ia pun memfotokopinya dan mengumpulkannya sebagai buku untuk dimiliki, apakah memfotokopinya dari buku itu sendiri ataukah dari situs kami (lewat internet), dan siapa yang tidak mendapatkan fotokopiannya dari sini dan situ maka ia meminta dari siapa yang kitab ibanah itu ada bersamanya untuk dipinjam, bahkan kadang diselesaikan untuk dibaca, sebagaimana yang mengkhobarkan padaku bukan satu orang..."

Dia (Muhammad imam Hizby) juga mengatakan:

واعجبني ماقال اخونا الشيخ الفاضل توفيق البعداني.
الإمام بكتابه هذا رقى باهل السنة الى مرتبة عالية فى كيفية تعاملهم مع بعضهم بعضا حيث ربطهم باقوال كبار اهل العلم مجرحين ومعدلين ومحققين...

"Dan yang membuatku kagum adalah apa yang diucapkan oleh saudara kami Syaikh Taufik Al ba'dany dengan ucapannya: "Muhammad Al imam dengan kitabnya Al ibanah ini, telah mengangkat ahli Sunnah pada martabat yang tinggi tentang bagaimana tata cara bermuamalah ahli Sunnah sebagian mereka kepada yang lainnya dari sisi mengikat mereka dengan perkataan pembesar ahli ilmi dari yang mengkritik, dan memberikan pujian dan para peneliti..."

[Lihat Muqodimmah kitabnya.]

Inilah thoriqoh hizbiyyah yang mereka berdua tempuh yaitu Abdul A'la dan Adib Bahumaid' merasa bangga dengan artikel yang ditulis, kemudahan merasa sok hebat dan berilmu, pingin menantang para masyaikh dan siapapun yang tidak sejalan akan muhdatsnya Asrama TN Putri tanpa Mahrom.

Merasa tinggi dari Al Haq dan para ulama yang menyampaikan nasihat pada mereka.

Alloh  تعالى berfirman:

تِلْكَ ٱلدَّارُ ٱلْءَاخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

"Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin merasa tinggi (sombong) dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa." [QS. Al-Qoshos: 83]

Berkata Asy-Syaikh Al-Allamah Utsaimin رحمه الله:

فالدار الآخرة إنما تكون { للذين لا يريدون علوا في الأرض }، أي: تعاليا علىٰ الحق أو على الخلق.

"Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin merasa tinggi (sombong), maksudnya merasa tinggi dari Al Haq dan makhluk."

Dan pepatah mengatakan:

حُبُّ الظُّهورِ يَقصِمُ الظُّهور!

"SESUATU YANG MEMBINASAKAN PUNGGUNG SESEORANG ADALAH SENANG UNTUK TAMPIL (DIHADAPAN PUBLIK)."

Dan ini dikarenakan:

الإعجاب بنفسه من علم أو جاه او صيت أو غير ذلك.

"Berbangga diri dengan ilmu, kedudukan, reputasi atau yang lainnya."

احتقار الغير و الترفع على الغير.

"Meremehkan orang lain dan merasa lebih tinggi dari yang lain."

Dan apa lagi jika ditambah dari dirinya:

إذا كان فى نفسه سوء الأخلاق

"Jika terdapat pada dirinya akhlak yang buruk (seperti ejekan, celaan dan perendahan terhadap ulama yang berada di atas Al Haq)."

Dan inilah yang ditempuh Abdul A'la dan Adib bahumaid senang tampil pada perkara perkara yang besar, dan mereka yang mau kendalikan perkara ini yaitu asrama TN putri tanpa mahrom (karena para ulama mengetahui bahwasanya masalah tadi kadarnya tidak sederhana), yang telah membuat perpecahan dakwah salafiyyah dan berbicara seenaknya dengan tidak mengindahkan nasihat ulama, dan justru malah mau nantang.

Berkata Syaikh Al-Allamah Ahmad An-Najmi رحمه الله:

حب التصدر فى الأحداث العظام والمبادرة الى امتلاك زمام الأمور، وتوجيه الناس مع تهميش العلماء.

"Senang tampil ke depan dalam perkara yang besar, dan segera memiliki kendali perkara, dan mengarahkan manusia (untuk keluar dari ruma-rumah mereka menuju asrama TN putri muhdats), disertai dengan tidak memberikan perhatian akan pentingnya ulama (bimbingan dan nasihat mereka, edit)." [Ar-Rod Al-Muh'bir hal. 181]

Yang penting mereka ingin ketinggian dan terbang berputar-putar di awan saat ufuk yang masih tersisa supaya manusia melihatnya sebagaimana ungkapan:

يتراءون الكوكب الدري الغابر فى الأفق.

"Mereka saling melihat bintang bersinar seperti mutiara yang masih tersisa di ufuk."

Lihatlah Ucapan Ashabu TN dan Para Pembelanya dalam Thoriqoh ini:

1)  Abdul A'la yang menunjukkan ta'jubnya ia dari ucapannya akan risalah bukunya "menghentikan kedzaliman kaum buhut ...." Ucapan Abdul A'la Lamongan: "Saya tantang kalian semua syaikh Syaikhnya, abu torab, semuanya dan kroco-kroconya (untuk bantah risalahnya)."

Dan juga ucapannya: "Jika memang si k4mb1ng, tuannya si k4mb1ng dan para kroconya mampu, maka buatlah bantahan secara Ilmiah, KARENA INI ADALAH PERKARA AGAMA, yang tidak cukup sekedar otot-ototan. Hujjah kalian tidak sampai melewati kerongkongan kami, apalagi menembus hati sanubari kami... Semut-semut saja ketawa melihat hujjah kalian ... Kami kalah karena buku kami belum dibahasa arabkan saja... Kalau ucapan ini bersumber dari Syaikh Hasan qasim (bahwa fatwa ulama seperti Syaikh bin BAZ dan Syaikh Muqbil adalah haditsatul 'ain tidak ada keumumuan didalamnya) , maka ini parah, kalau dibantah habis dia. Jika masalah ini mau dilanjut in sya Alloh silahkan atur jadwal dengan buku lain, syaratnya buku ini harus dilangkahi dulu argumen-argumennya, wallohul mustaan."

2) Lihat ucapan Adib Bahmed:

Ini orang lemah (dia maksudkan Syaikh hasan Qosim) dan telah kita mencek tulisannya secara detail, perkata kita bahas, teliti, sehingga kita tahu kadar orang ini sesuai dengan apa yang dia tulis dan tulisannya yang bernama Al inshaf telah kita bantah dengan Al is'aaf, dimana dia sendiri sampai sekarang lemah, tidak mampu membantah, tidak mampu sama sekali, hanya bisa tersakiti, akhirnya membalas yang menunjukkan kelemahan yaitu mencela, dungu, tidak ada adab...

Syaikh Hasan syadz asing dari kalangan masyaikh.

Sisi keilmuan dia dalam khilaf ini, terlebihkan tulisan yang dia namakan (Nashihah adz-dzahabiyyah yang diberikan taqdim dari Syaikh Al-Allamah Yahya Al hajury, edit) tidak sesuai dengan isinya, kalau ana lihat itu tak"dzibun lishina'il miyyah, takdzibun lilbahts al-ilmi' karena dia menamakan tulisannya dengan al hujaj al qathiyyah, hujjah yang memotong yang sangat kuat, ternyata waktu kita lihat isinya,

إن لله وإنا إليه راجعون,

Sangat jauh dari nama kitab, sama sekali tidak ada hujjah atau dalil atau perkataan ahli Ilmi, Ataukah memang dia ini, menganggap dirinya ahli ilmu, yang harus dinukilkan perkataannya, ...teriak teriak dengan bangga Al hujjah Al qathiyyah...

Malah kalau kita melihat tulisannya semakin menambah keyakinan kita bahwa kita ini sedang diuji coba oleh Alloh.

Kita bersyukur uji cobanya tidak terlalu berat, Alloh pikulan fitnah ini kepada orang-orang seperti ini, tidak memberatkan... kalau kita melihat tulisannya, ketawa, tulisan seperti ini dikatakan Al hujaj Al qathiyyah, dan kita mengatakan masalah ini masalah ijtihadiyyah, bukan kosong dari hujjah, dalil, dia dan orang2 dari kktn yang jalannya sudah mengarah kepada Firqah Al hailqah, yang menghalalkan tabdi dalam perkara ijtihadiyiah, itu tidak mampu sekarang membantah, sampai sekarang tidak mampu membantah, kitab Al kafiyyah Asy syafiyyah kita edit, semakin tegak hujjah Alloh atas mereka biidznillah ..... orang yang mengetahui kadar risalah yang dia tulis, maka akan ketawa.

Ini kitab (karangan Syaikh Hasan Qosim) nashihah adz-dzahabiyyah untuk menyatukan ikhwah, padahal mencabik-cabik, semakin diperalat oleh orang KKTN yg kurang ajar...

Buku Syaikh Hasan Qasim Hujjatun Qathiah, itu hanya igauan, omong kosong belaka dari hujjah...

Betapa banyak itu Syaikh Yahya memberikan muqaddimah terhadap sebuah tulisan, dalam keadaan Syaikh Yahya tidak setuju dengan isinya...

[Dinukil dari sela-sela audio dan tulisan mereka.]

Dan mereka berdua ini Abdul A'la dan Adib Bahumaid, tidaklah mengajak dan tidak pula berbuat kecuali untuk mengangkat diri mereka, manhaj mereka (pembolehan asrama TN Putri yang menyelisihi manhaj salaf), dan memerangi agama Alloh yang Haq yang mencocoki manhaj salaf dengan pembelaan mereka terhadap asrama TN putri, yang merupakan perkara bid'ah dan juga mereka memerangi para da'inya dan para ulamanya yang menasihati mereka.

Wallaahi ini tidak lain karena mereka merasa kagum dan ujub akan kehebatan dan keilmuan mereka, yang akhirnya mereka melihat orang yang menasihati seperti debu yang berterbangan.

Berkata Al-allamah Al-Utsaimin رحمه الله:

أما ما يفعله بعض الجهلة الذين يأتون إلى العالم الذي رأى بخلاف ما يرون, يأتون إليه بعنف و شدة, وربما نفضوا أيديهم في وجه العالم, و قالوا له: ما هذا القول الذي أحدثته ؟ ما هذا المنكر؟ و أنت لا تخاف الله, و بعد التأمل تجد العالم موافقاً للحديث و هم المخالفون له و غالب ما يؤتى هؤلاء من إعاجبهم بأنفسهم, وظنهم أنهم هم أهل السنة وأنهم هم الذين على طريق السلف, وهم أبعد ما يكون عن طريق السلف وعن السنة. فالإنسان إذا أعجب بنفسه - نسأل الله السلامة - رأى غيره كالذر, فاحذر هذا.

"Adapun apa yang dilakukan oleh sebagian orang-orang jahil yang datang kepada seorang alim yang berbeda pandangan dengan pandangan mereka, mereka datang kepadanya dengan cara kasar dan keras (dalam cercaan dan celaan, perendahan, edit), bahkan kadang mereka menapik tangan-tangan mereka dihadapkan alim tersebut sembari mengatakan kepadanya: "pendapat apa ini yang engkau ada-adakan? (Parah ucapan Syaikh Hasan Qosim, itu igauan, omong kosong belaka dari hujjah, edit), Kemungkaran apa ini? Engkau tidak takut kepada Alloh." 

Dan setelah mencermati engkau dapati alim tersebut mencocoki hadits dan merekalah yang menyelisihinya, dan dominannya apa yang mereka datangkan ialah dari rasa kekaguman mereka terhadap diri-diri mereka dan persangkaan mereka bahwasanya merekalah ahlussunnah dan merekalah yang di atas jalannya salaf, padahal mereka sangat jauh dari jalannya salaf dan sunnah (dengan mengadakan proses pembelajaran yg menyelisihi jalannya salaf, edit). 

Maka seorang insan bila kagum terhadap dirinya [kita memohon kepada Alloh keselamatan] akan melihat selain dirinya seperti debu berterbangan, maka hati-hatilah terhadap ini."

[Syarh arbain nawawiyah, ibnu Utsaimin hal. 140]

Sebagai penutup:

Lihat ucapan Imam Asy-Syaukany رحمه الله yang sangat cocok buat mereka berdua:

وهكذا التلميذ قد يخْطر بِبَالِهِ التزين لشيخه والتجمل عِنْده بِأَنَّهُ قوي الْفَهم سريع الْإِدْرَاك صَادِق التَّصَوُّر فيحمله ذَلِك على الْوُقُوف على مَا قد سبق إِلَى ذهنه من الْخَطَأ والتشبث بِمَا دفع لَهُ من الغلطُ.

"Demikian pula si pelajar kadang terbesit di dalam benaknya untuk berhias di hadapan syaikhnya dan bergaya di sisinya, bahwa dirinya adalah orang yang kuat pemahamannya, cepat penguasaannya dan tepat penggambarannya, kemudian membawa dirinya untuk tetap berdiri di atas apa yang telah terlanjur dalam pikirannya berupa kesalahan dan bergantung pada kesalahan yang mana dia telah terjatuh didalamnya." [Adabut-thalab 141-142]

Maka nasihat buat mereka berdua untuk tawadhu di manapun berada.

ويا ليت كان لهم الأدب فى الخلق

"Sekiranya saja mereka itu punya adab bersama makhluk,"

ولكن يريدون التعالي على اهل الحق

"Akan tetapi mereka ingin merasa tinggi (sombong) terhadap ahli Haq."

فلا تسمعون منهم وانتم على الحق

"Maka jangan kalian mendengarkan dari mereka, sementara kalian di atas Al Haq,"

وكنتم واضحين مؤيدين للمنهج الحق.

"Dan kalian jelas menguatkan manhaj yang Haq,"

ومعظمين للدليل والحق

"Mengagungkan dalil dan Al Haq,"

ومحترمين لأهل العلم والتحقيق

"Memuliakan ahli ilmi dan ahli tahqiq."
_______________________________

Abu Hanan As-Suhaily
19 Dzulqa'dah 1443 - 18/6/ 2022

Sumber:  t.me/Nashihatulinnisa/8989
Diposting & Diedit seperlunya di Blog ini.
Judul: dari Sumbernya dengan sedikit perubahan.
thariqah muqadimmah kaedah mahram salafiyyah nasehat rad tholab
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال