JS Post by Label

Persamaan Thoriqoh Hizbiyyah yang Ditempuh Ashabu TN bersama Pengikutnya dengan Thoriqoh Hizbiyyah Al Mar'iyyah (Bagian 6)

Al-Ustadz Abu Hanan Utsman As-Sandakaniy .
Di antara Thoriqoh yang Ditempuh Abdurrohman Al-Mar'i dan Para Pengikutnya:

الخروج عن محل النزاع

Keluar dari Masalah yang Sedang Menjadi Ajang Pertikaian.

وهذا من البراهين اعوجاج منهج هؤلاء الثائرون ومنذ أن تكلم شيخنا يحي حفظه الله فى عبد الرحمن العدني وأصحابه وأقام الأدلة على انحرافهم لم نسمع لهم ردا على ما وجه اليهم، وبعد ان لا حظوا تبصر الناس بهم يزداد يوما بعد يوم، اتخذوا لهم طرقا وحصونا يحمون بها زحرف الحق عليهم ليتداركوا بها بعد الناس عنهم، فكان مما عمدوا إليه التحصن يسغل الناس عن النظر فى الحجج التى أقامها المتبصرون بها بإثارة قضايا اخرى خارجة عن محل النزاع كما هو شأن اهل البدع فى كل زمان

Dan ini termasuk dari bukti-bukti kebengkokan manhaj para pemberontak itu, sejak Syaikh Yahya berbicara (menjarh) Abdurrohman dan para pengikutnya serta membuktikan penyimpangan mereka, kami tidak mendengar sedikitpun bantahan atas apa yang ditujukan kepada mereka.

Kemudian setelah manusia memahami dan mengerti keadaan mereka, yang makin hari makin nampak (penyimpangannya) mulailah mereka mengambil cara-cara dan benteng-benteng yang mereka anggap bisa berlindung dengannya dari serangan al haq, yang dengannya mereka dapat mengalihkan lagi sebagian pandangan manusia (kepada mereka) adapun cara yang mereka tempuh di antaranya berbenteng dengan menyibukkan manusia dari memperhatikan hujjah-hujjah yang mengerti keadaan mereka, dengan cara mengobarkan permasalahan yang keluar dari hal yang diperselisihkan.

Sebagaimana ini merupakan kebiasaan Ahlul bid'ah di setiap zaman. Alloh تعالى berfirman:

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَذَا الْقُرْآَنِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ

"Dan orang-orang kafir berkata: "Janganlah kalian mendengar Al-Qur'an ini dengan sungguh-sungguh dan buatlah hiruk-pikuk supaya kalian dapat mengalahkan (mereka)."" [QS. Fusshilat: 26]

Ibnu 'Aasyur berkata pada tafsir ayat ini:

و هذا شأن دعاة الضلال و الباطل أن يُكمُّوا أفواه الناطقين بالحق و الحجة بما يستطيعون من تخويف و تسويل و ترهيب و ترغيب،و لا يدَعوا الناس يتجادلون بالحجة و يتراجعون بالأدلة، لأنهم يوقنون أن حجة خصومهم أنهض، فهم يسترونها و يدافعونها لا بمثلها و لكن بأساليب من البهتان و التضليل، فإذا أعيتهم الحيل و رأوا بوارق الحق تخفق خشوا أن يعم نورها الناس الذين فيهم بقية من خير و رشد عدلوا إلى لغو الكلام و نفخوا فى أبواق اللغو و الجعجعة لعلهم يغلبون بذلك على حجج الحق و يغمرون الكلام القول الصالح باللغو، و كذلك شأن هؤلاء

"Dan ini adalah kebiasaan para da'i kesesatan dan kebathilan untuk membungkam mulut-mulut para pengucap kebenaran dan hujjah dengan segenap kemampuan mereka, dalam bentuk menakut-nakuti, membujuk, mengancam dan memikat serta mereka tidak akan membiarkan manusia saling berdebat dengan hujjah serta kembali kepada dalil-dalil. Karena mereka meyakini bahwa hujjah lawan mereka lebih kuat.

Oleh karena itu mereka menutupi dan menolaknya. Bukan dengan semisalnya, tapi dengan berbagai cara kebohongan, penyesatan apabila hiyal (tipu daya) telah melelahkan mereka dan mereka melihat kilatan-kilatan kebenaran telah nampak. Mereka takut kalau cahayanya menyinari manusia yang masih ada pada mereka kebaikan dan petunjuk, mereka memalingkan mereka kepada omongan kosong serta meniup terompet-terompet hiruk-pikuk dan kegaduhan, barangkali mereka dapat mengalahkan hujjah-hujjah kebenaran dan menenggelamkan ucapan al haq, perkataan yang baik dengannya." (Selesai).

[Lihat dalam Mukhtashor Bayan.]

Dan memang seperti itu kebanyakan dari ahli Ahwa ketika mereka lemah untuk melawan al Haq, mereka berusaha untuk palingkan pandangan manusia dari perkara yang diperselisihkan karena mereka tahu hujjah lawan mereka itu lebih kuat dan cepat dalam menyerang.

محاولة إلفات نظر الناس عن موطن النزاع

"Usaha ahli ahwa untuk memalingkan pandangan manusia dari tempat yang diperselisihkan." [Lihat pembahasan ini dalam kitab Al-Muharror Al-Wajiz 14/169, At-tankil karya Al-Mua'llimiy hal. 284 dan Nasb Al-Manjaniq karya Syaikhuna Abu Hatim Yusuf Al-Jazairy.]

Dan seseorang dari kalangan hizbiyyin, ia akan mengkritik terhadap ahli haq atau siapa yang mengkritiknya:

فيما يظنه أخطأ منه وهوله لإسكات اهل الحق او المنتقد

"Dari perkara yang mereka menyangka itu suatu kesalahan darinya (yakni ahli haq) dan akan membesar-besarkan perkara tersebut (untuk menakut-nakutinya) agar ahlu haq atau yang mengkritik itu (diam dan tidak berbicara)." [Lihat kitab Al-Qutbiyyah Hiyal Fitnah, Ar-Roddul Muhbir 'Ala Iftira-at wa Talbisat Shohibul Mujhir hal 184.]

Dan inilah thariqah hizbiyyah:

لجوء الى التهريج البعيد وإلفات نظر الناس عن محل النزاع بيننا وبينهم

"Kembali berlindung pada lelucon yang jauh, dan memalingkan pandangan manusia dari tempat perselisihan, antara kami dan mereka."

Adapun hal-hal yang ditempuh oleh Abdurrohman Al 'Adany dan pengikutnya dari jalan-jalan yang bid'ah ini adalah:

إحياء قضايا قد أثارها الحزبيون السالفون من اصحاب ابي الحسن والبكري وغيرها على الشيخ يحيى على ما ذكره

Mengungkit-ungkit pemasalahan yang pernah dikobarkan oleh para hizbyyyun yang lalu, dari para pengikut Abul Hasan, Sholih Al-Bakry dan selainnya terhadap Syaikh Yahya, padahal telah lewat penyebutan dan bantahan terhadapnya yang mematahkan alasan yang mereka bergantung dengannya.

اثارة قضايا جانبية خارجية عن محل النزاع محاولة منهم فى الطعن فى الشيخ يحي كمسالة الجامعة

Dan juga mengobarkan masalah di luar masalah yang sedang diperselisihkan beserta upaya mereka untuk mencela Syaikh Yahya حفظه الله seperti mencuatnya masalah jam'iyah Islamiyah dan selainnya dari apa yang telah lewat.

قيامهم بحملات تحريشية بين الشيخ يحيى وغيره من مشائخ السنة فى الداخل والخارج

Usaha mereka mengadu domba antara Syaikh Yahya dengan para masyaikh lain baik itu dalam Yaman atau luar Yaman.

[Lihat Muhktashor Al-Bayan.]

Dan lihat bagaimana yang dilakukan Ashabu TN dan para pembelanya, alangkah serupanya.

Benarlah sebuah ungkapan:

ما أشبه الليلة بالبارحة

"Alangkah miripnya malam ini dengan kemarin malam!"

Ucapan Asnor yang menunjukkan dirinya ingin keluar dari ajang pertikaian dan mengungkit permasalahan yang tidak ada kaitannya dengan pembahasan asrama TN putri:
(lihat di sini: https://bit.ly/3QyCqrU)

Dan juga ucapan Asnor:
(lihat di sini: https://bit.ly/3C31iE4
[Kiriman dari Ustadz Hanif Pasaman dari Chanel Fawaid Adz- dzahabiyyah.]

Berkata Ustadzuna Abu Abdirrohman Shiddiq Al-Bughisy حفظه الله dalam risalahnya Watsaaiq 'ala in'hiraf Abi Hazim Al Indonesy: "Abu Hazim mengobarkan masalah yang lain, ketika dinasihati untuk meninggalkan Markaz wanita (asrama TN putri) semisal taubatnya Abu Turob seputar masalah bahwa ayam melihat Alloh. Demikian juga Abu Hazim mengeluarkan rekaman suara mengkritik bacaan kami terhadap surah Al-Fatihah. Dan juga memalingkan perkara yang lain, bahwa asrama TN putri mengambil hukum rumah. Mengobarkan masalah sekitar hukum wanita jika telah muqim, tidak butuh lagi mahrom, diinginkan dengan hal tersebut akan pembolehan terhadap asramanya pada markiz TN." (Selesai penukilan.)

Abdul A'la mengatakan dalam artikelnya "menghentikan kedzaliman kaum Buhut..." (berusaha juga mengobarkan masalah yang keluar dari ajang pertikaian dan mengungkit permasalahan yang tidak ada kaitannya dengan pembahasan asrama TN putri):
(lihat di sini: https://bit.ly/3Amgjzq)

Ucapan Abdul Ghafur Al-Marosy tentang adu domba dan tahrisy' (berupaya membangkitkan permusuhan di antara kami dengan Ustadzuna Shiddiq dan Akhuna Abu Mush'ab At-Takalary). Dan ucapannya yang lain keluar dari ajang pertikaian.
_______________________________

Telah dikoreksi oleh: Ustadzuna Abu Abdirrohman Shiddiq Al-Bughisy حفظه الله

Abu Hanan As-Suhaily
5 Rajab 1443 - 6/2/ 2022

Sumber:  t.me/Nashihatulinnisa/8663
Diposting & Diedit seperlunya di Blog ini.
Judul: dari Sumbernya dengan sedikit perubahan.
allah thariqah abdurrahman kebatilan muharrar muhktashar mukhtashor mukhtashar roddul shahibul sholeh shalih masyayikh mahram
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال